Pidie (Ar-Raniry) — Ketua Program Studi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Syamsul Rijal MAg, menegaskan Ma’had Aly atau pesantren tinggi memiliki peran strategis sebagai pilar reproduksi intelektual sekaligus penjaga peradaban Islam.

“Fungsi utama Ma’had adalah mencetak ulama dan cendekiawan yang berilmu sekaligus berakhlak mulia. Dari sinilah peradaban Islam terus dijaga dan direproduksi,” kata Syamsul dalam kuliah umum di Ma’had Aly Darul Munawwarah, Aceh, Rabu (3/9).

Menurutnya, Ma’had bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat kebudayaan dan sosial umat. Berbeda dengan sekolah modern, Ma’had menekankan penguasaan kitab klasik, sanad ilmu, serta pembinaan akhlak dan spiritualitas santri.

“Sanad ilmu menjadi jantung Ma’had. Keaslian pengetahuan Islam terjaga karena murid terhubung dengan guru-guru terdahulu hingga Rasulullah SAW,” ujarnya.

Ia menambahkan, Ma’had berperan sebagai “perpustakaan hidup” yang melestarikan manuskrip klasik, melahirkan karya baru, serta menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual.