Mujiburrahman menyebut RPL bisa menjadi solusi bagi guru PAUD yang belum memiliki ijazah S1. “Kalau ada 200 guru yang belum S1, bisa kami fasilitasi melalui Prodi PAUD. Kami juga siap membantu tata kelola manajemen PAUD lewat Prodi Manajemen Pendidikan Islam,” katanya.
Ia juga mengusulkan pemanfaatan dana Baitul Mal untuk mendukung kesejahteraan guru PAUD di Aceh. “Baitul Mal provinsi maupun kabupaten/kota bisa membantu honor guru PAUD. Kita akan siapkan draft qanun dan mengadvokasi bersama DPRA,” tutur Mujiburrahman.
Bunda PAUD Aceh, Marlina Usman, menyambut baik dukungan UIN Ar-Raniry. Menurutnya, banyak guru PAUD di daerah yang masih minim honor, bahkan ada yang tidak digaji.
“Mereka butuh dukungan pelatihan dan peningkatan kompetensi. Saya berharap UIN Ar-Raniry bisa bersama-sama memperjuangkan hal ini,” kata Marlina.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan ayah dalam pendidikan anak usia dini. “Selama ini kebanyakan yang antar anak ke PAUD hanya ibu. Padahal, peran ayah juga sangat penting untuk membentuk karakter anak,” ujarnya.
Sebagai informasi, Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 menilai kinerja Bunda PAUD daerah dalam memperluas akses pendidikan, meningkatkan mutu pembelajaran, dan memperkuat tata kelola PAUD. [ ]



