Ia menyebut, selama dua hari itu, makalah yang dipresentasikan antara lain membahas berbagai topik, mulai dari wakaf dan zakat transformatis sebagai instrumen yang mengubah kondisi masyarakat lemah, digitalisasi pengelolaan, tata kelola kelembagaan, inovasi dan kreativitas dalam pengumpulan, pengembangan dan penyaluran agar lebih berdampak, hingga peran zakat dan wakaf dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, ketua panitia AISZAWA 2025, Dr Ayumiati, MSi mengatakan, konferensi ini menghadirkan sejumlah keynote speakers, di antaranya Prof Dr Abdul Ghafar Ismail dari Universiti Kebangsaan Malaya, Dr Nik Yusoff Nik Ismail dari Forum Ekonomi Manusiawi (FEM) Malaysia, Taufiqurrahman SP MP dari Bappeda Aceh dan Fahmi M Nasir MCL dari Satgas Gerakan Aceh Berwakaf.

“Konferensi internasional ini menjadi bukti komitmen FEBI UIN Ar-Raniry dalam mendukung riset-riset strategis di bidang ekonomi Islam, khususnya zakat dan wakaf. Jumlah peserta dan pemakalah yang tinggi menunjukkan bahwa topik ini semakin relevan dalam konteks pembangunan ekonomi umat yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Ayumiati menambahkan, konferemnsi ditutup dengan sesi rekomendasi untuk pengambil kebijakan dan rencana tindak lanjut, termasuk publikasi makalah dalam prosiding internasional serta penjajakan kerja sama riset antar kampus dan lembaga pengelola zakat dan wakaf.

“Dengan suksesnya AISZAWA 2025 ini, FEBI UIN Ar-Raniry semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat unggulan dalam pengembangan ilmu ekonomi Islam, khususnya dalam bidang filantropi Islam yang strategis”. Pungkasnya.